Minggu, 10 Juli 2011

Akuntansi Syari'ah

Pengakuan, pengukuran, Penyajian, dan pengungkapan dalamakuntansi bank Syariah

Dikeluarkannya pernyataan standarakuntansikeuanganno. 59tentangakutansi perbankan syariah indonesiaapasi oleh bank Indonesia (bi) merupakan hal yang perlu kita syukuri keberadaannya. Adanya PSAK No. 59 dan PAPSI memiliki banyak makna. Dari sudut pandang perkembangnindstri perbankan syariah PSAK dan PAPSI dapat diharapkan sebagai instrument yang dapat meningkatka kepercayaan public dalam menabung dan berbisnis dengan bank syariah yang pada giliranya akan lebih memacu perkembangan industri bank syariah di Indonesia. Sementara itu juga dilihat dari iklim bisnis masyarakat Indonesia yang masih rendah tingkat integrasinya dengan nilai-nilai islam, PSAK No. 59 dan PAPSI dapat diharapkan sebagai ujung tombak baik dalam proses pengembangan bisnis yang islami maupun dalam pengembangan ilmu bisnis yang peduli pada moralitas, spirit agama,dan kepedulian social.

Bugdet Hotel

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada setiap organisasi yang berorientasi mencari laba atau tidak, pasti sangat memerlukan perencanaan yang berguna untuk menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan dan menjadi pedoman dalam melakukan kegiatan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan yang bertujuan mencari laba, untuk mencapai tujuannya tersebut diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik.
Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku untuk masa yang akan datang. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tersebut tertuang dalam anggaran. Perlunya anggaran disusun oleh manajemen adalah untuk dapat menjabarkan perencanaan, pengawasan, melakukan koordinasi, sebagai pedoman kerja secara sistematis, untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan, dan juga untuk meningkatkan tanggung jawab karyawan dari pekerjanya. Dengan kata lain, anggaran merupakan alat manajemen di dalam menjalankan aktifitas perusahaan dalam fungsi perencanaan dan pengawasan.
Hotel New Majesty adalah perusahaan jasa yang menjual kamar untuk menginap. Selain menjual kamar, pihak hotel juga menawarkan berbagai fasilitas lainnya seperti restaurant. Melihat berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh Hotel New Majesty, maka perlu adanya pengawasan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Setiap bagian departemen diharuskan membuat anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan sekaligus sebagai alat pengawasan bagi pihak manajemen.
Melihat uraiuan di atas, ternyata sangat penting penyusunan anggaran dalam suatu perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini oleh penyusun merumuskan masalah antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana penyusunan anggaran operasional Hotel New Majesty?
2. Bagaimana penyusunan anggaran financial Hotel New Majesty?

C. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini yang ingin dicapai oleh penyusun antara lain sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran operasional Hotel New Majesty.
2. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran financial Hotel New Majesty.


Akuntansi Biaya

SILABUS SINGKAT
AKUNTANSI BIAYA


KODE MK : IT-021302
JML SKS : 3 SKS
JENJANG/JUR : S1-AKUNTANSI
SIFAT/STATUS : WAJIB/UJIAN UTAMA



RINGKASAN MATERI :

1. Pengertian Biaya dan Ruang Lingkup Akuntansi Biaya.
2. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
3. Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)
4. Variable Costing
5. BOP (Biaya Overhead Pabrik)
6. Departementalisasi BOP
7. Biaya Bahan Baku
______________Batas Ujian Tengah Semester___________________

8. Biaya Tenaga Kerja
9. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan
10. Sistem Biaya Standar


Reference:
1. Adolf Matz dan Milton F. Usry, 1990. Cost Accounting - Planning and Controll, Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.
2. Mulyadi, 2002. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: Aditya Media
3. RA. Supriyono, 1999. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: BPFE
4. RA. Supriyono, 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi, Yogyakarta: BPFE
5. Ibnu Subiyanto dan Bambang Suripto, 1993. Akuntansi Biaya, Jakarta: Gunadarma



Ruang Konsultasi :

Fakultas Ekonomi, Gedung I Lantai 1 ( Ruang D.117) Kampus Depok Jl Margonda Raya No. 100 Pondok Cina
E-mail : daryono@staff.gunadarma.ac.id



BAB I
Pengertian Biaya & Ruang Lingkup
Akuntansi Biaya


Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya
2. Penggolongan Biaya
3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
4. Job Order Cost Method
5. Proces Cost Method

Akuntansi Manajemen_Budget Manufaktur

Emily’s Shoes
PENGANGGARAN (BUDGETING)
Mata kuliah : Akuntansi Manajemen


Oleh :
Himmatul Mufidah 7101408210
Syfa Rahmawati F 7101408211
Adi Wahyudi 7101408243
Tri Styoningsih 7101408244
Siti Fiki ikmah 7101408318




PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam dunia bisnis, baik itu perusahaan jasa maupun dagang serta perusahaan manufaktur harus terlebih dahulu membuat suatu anggaran. Karena di dalam anggaran tersebut nantinya suatu entitas nirlaba akan merasakan manfaat dari setiap perencanaan dan pengendalian yang diberikan oleh anggaran.
Anggaran memiliki beberapa kelebihan bagi suatu organisasi bisnis, di antaranya yaitu memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan; menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan keputusan; menyediakan standar untuk relevansi kerja; memperbaiki komunikasi dan koordinasi. Anggaran dibagi menjadi anggaran operasional dan anggaran finansial.
Mengingat pentingnya anggaran dalam dunia bisnis khususnya untuk perusahaan manufaktur, di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai anggaran dalam perusahaan manufaktur itu sendiri yang dalam hal ini anggaran untuk Emily’s Shoes.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanan profil perusahaan dan informasi keuangan dari Emily’s Shoes?
2. Bagaimana penyusunan anggaran operasional dan anggaran finansial dari Emily’s Shoes?

C. Tujuan
1. Menjelaskan profil perusahaan dan informasi keuangan yang ada pada Emily’s Shoes.
2. Menjelaskan penyusunan anggaran operasional dan anggran finansial.


Makalah_Kualitas Lulusan SMK

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era perdagangan bebas. Persaingan dan tuntutan di dunia kerja pun membutuhkan sumber daya manusia yang mampu membangun diri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Kualitas sumber daya manusia tersebut, salah satunya dapat diperoleh melalui jalur pendidikan.
Jalur pendidikan formal di indonesia dimulai dari pendidikan dasar (SD, SMP), pendidikan menegah (SMA,SMK), dan pendidikan tinggi. Output dari pendidikan menegah ini nantinya akan diberi pilihan untu melanjutkan studi ke pendidikan tinggi atau lengsung memasuki dunia kerja. Layaknya dalam PP No. 29 tahun 1990 Pasal 3 ayat 2 yang menyatakan bahwa pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sedangkan pendidikan menengah umum mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
Produk dari pendidikan menengah ini khususnya SMK diharapkan dapat menjadi lulusan yang berkualitas/bermutu. Mutu lulusan Pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kurikulum, tenaga pendidik, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, alat bantu dan bahan, manajemen, sekolah, lingkungan sekolah dan lapangan latihan kerja siswa. Meskipun kurikulum hanya merupakan sebagai arah, tujuan dan landasan filosofi pendidikan, namun kurikulum harus selalu dikembangkan sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan kebutuhan / pasar kerja, serta dinamika perubahan sosial masyarakat.
Berdasarkan data Depdiknas, 2006 (dalam http://repository.upi.edu/operator/upload/s_e0151_043917_chapter1.pdf
, diakses pada 19 April 2011 ) yang menyatakan bahwa berdasarkan peta perencanaan ang dibuat pemerintah, ditargetkan rasio SMK banding SMA pada tahun 2010 sekitar 50:50 dan pada tahun 2015 sekitar 70:30. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat penambahan kuantitas siwa pada SMK. Namun dalam kenyataannya, peningkatan kuantitas siswa SMK tidak sebanding dengan kualitas lulusannya. Sesuai dengan tujuan pendidikan menengah kejuruan bahwa siswa SMK disiapkan untuk memasuki lapangan kerja, namun belum semua lulusan dapat langsung bekerja yang menyebabkan dominasi pengangguran oleh lulusan SMK.

Pengangguran_Perekonomian Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pengangguran merupakan salah satu indikator permasalahan ekonomi makro yang sudah menjadi masalah yang begitu menakutkan bagi negara berkembang khususnya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tingginya angka pengangguran yang tidak dibarengi dengan perluasan lapangan pekerjaan, serta pertambahan jumlah penduduknya. Umumnya, faktor yang mempengaruhi sempitnya lapangan pekerjaan pada negara berkembang adalah kelangkaan modal untuk berinvestasi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sampai pada Februari 2011, angkatan kerja di indonesia mencapai 119,4 juta orang, yang bertambah 2,9 juta dibandingkan Agustus 2010 sebesar 116,5 juta orang atau bertambah 3,4 juta dibandingkan Februari 2010 sebesar 116 juta orang. Sedangakan jumlah penduduk yang bekerja sampai pada Februari 2011 mencapai 111,3 juta orang, yang juga mengalami pertambahan sekitar 3,9 juta orang dari Februari 2010 sebesar 107,4. Sedangkan untuk tingkat pengangguran di indonesia pada Februari 2011 mencapai 6,80% yang mengalami penurunan dibandingkan Februari 2010 sebesar 7,41%. Meskipun data di atas menunjukkan bahwa angka pengangguran mengalami penurunan, tidak menutup kemungkinan bahwa pengangguran masih menjadi masalah pokok dalam ekonomi makro indonesia.

Akuntansi Perusahaan Jasa_Part II

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
(Oleh: Sutatmi)

BAGIAN II : PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Setelah mempelajari bagian II dari modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat memperoleh ketrampilan dalam melakukan analisis transaksi, menyusun persamaan dasar akuntansi berdasarkan hasil analisis transaksi, dan menyusun laporan keuangan dalam bentuk neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan modal berdasarkan persamaan dasar akuntansi yang telah disusun. Penguasaan terhadap ketrampilan tersebut akan bermanfaat bagi peserta pelatihan dalam menyelenggarakan akuntansi (sederhana) khususnya bagi perusahaan jasa.

B. INDIKATOR
Keberhasilan peserta pelatihan dalam menguasai kompetensi yang diharapkan seperti dikemukakan di atas, dapat diamati dan diukur dari ketrampilan mereka dalam:.
1) menjelaskan persamaan dasar akuntansi.
2) menganalisis dampak setiap transaksi terhadap asset (aktiva), hutang, dan modal
3) menyususn persamaan dasar akuntansi
4) menyusun neraca
5) menyusun laporan laba/rugi
6) menyusun laporan perubahan modal
C. PETUNJUK
Materi tentang akuntansi perusahaan jasa yang disajikan dalam bagian II dari modul ini adalah ”Persamaan Dasar Akuntansi”. Urutan penyajiannya diatur sebagai berikut: (a) pengertian dan rumusannya, (b) transaksi keuangan dan persamaan akuntansi, (c) laporan keuangan (financial statement) berupa neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan modal.
Uraian materi tersebut dilengkapi dengan contoh-contoh kasus yang mungkin terjadi pada perusahaan jasa, baik yang berskala kecil maupun yang besar. Ikuti dan pelajari dengan seksama materi dan contoh-contoh yang disajikan dalam bagian II modul ini, agar Anda dapat memperoleh pemahaman dan ketrampilan yang memadahi. Dengan mempelajari dan menguasai isi bagian II dari modul ini, maka Anda akan memiliki kemampuan dan ketrampilan melaksakanan siklus akuntansi, meskipun masih dalam tingkat yang sederhana tetapi secara utuh. Selanjutnya, untuk memberi penguatan pemahaman dan ketrampilan Anda, kerjakanlah tugas yang ada sesuai dengan petunjuk. Hal ini akan membantu Anda dalam mengembangkan wawasan dan pengalaman secara praktis. Ukurlah tingkat penguasaan kompetensi yang telah Anda capai dengan menjawab dan mengerjakan soal-soal evaluasi. Jika Anda merasa belum puas dengan hasil yang dicapai, ulangi lagi sampai Anda merasa telah menguasainya. Untuk memperkuat pemahaman dan ketrampilan Anda, carilah kasus-kasus yang serupa dan kerjakanlah sampai tuntas.

D. URAIAN MATERI
Persamaan Dasar Akuntansi
a. Pengertian dan Rumusan Persamaan Dasar Akuntansi
Setelah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep dasar akuntansi, marilah kita lanjutkan kegiatan kita dengan penyelenggaraan proses akuntansi. Untuk mempermudah dalam melaksanakan proses pencatatan dan pelaporan, sebaiknya kita mulai dari persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini merupakan ringkasan dari pencatatan hasil analisis setiap peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang terjadi. Coba Anda ingat-ingat kembali pengertian peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang telah dikemukakan dalam bagian I modul ini! Jika terjadi transakasi keuangan akan menyebabkan terjadinya perubahan pada aktiva, hutang, dan modal bukan? Perubahan itulah yang kita ringkas dalam persamaan dasar akuntansi.
Anda telah mengetahui bukan, bahwa kekayaan yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis (perusahaan) disebut asset, harta, atau aktiva sedangkan hak atau klaim terhadap kekayaan tersebut disebut equities atau passiva? Jika aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan sejumlah Rp 10.000,00 maka equities (klaim terhadap asset tersebut) juga senilai Rp 10.000,00. Hubungan antara dua komponen tersebut jika digambarkan dalam sebuah persamaan tampak sebagai berikut:
Aktiva = Equities
Rp 10.000,00 = Rp 10.000,00

Di sisi lain, hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu haknya kreditor dan haknya pemilik. Hak dari kreditor disebut hutang (liabilities) dan hak dari pemilik disebut modal (capital/owner’s equity). Dengan demikian pengembangan dari persamaan tersebut menjadi sebagai berikut:
Aktiva = Liabilities + Capital
Dalam persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului capital (modal). Hal ini bukan hanya kebetulan saja, tetapi memiliki makna bahwa kreditor memiliki hak terlebih dulu terhadap asset perusahaan dari pada pemilik perusahaan itu sendiri seandainya perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Dengan demikian, hak pemilik terhadap asset perusahaan dapat dirumuskan dalam persamaan berikut:
Capital = Aktiva - Liabilities
Seandainya pada awal pendirian perusahaan, pemiliknya menyetor uang tunai atau benda lain senilai Rp 5.000,00 untuk modal awal usahanya tanpa ada hutang, maka persamaannya adalah:
Aktiva = Capital
Jadi, Rp 5.000,00 = Rp 5.000,00
Jika pemilik menambah modal Rp 2.500,00 dari hutang, maka persamaannya menjadi: Aktiva = Liabilities + Capital
Jadi, Rp 7.500,00 = Rp 2.500,00 + Rp 5.000,00

Akuntansi Perusahaan Jasa_Part I

AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
(Oleh: Sutatmi)
BAGIAN I

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Setelah mempelajari bagian I modul ini, peserta pelatihan diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang cukup tentang akuntansi keuangan perusahaan, khususnya perusahaan jasa. Dengan bekal pengetahuan tersebut, diharapkan mereka dapat mengaplikannya didalam kegiatan praktis di dunia usaha jasa.

B. INDIKATOR
Keberhasilan peserta pelatihan dalam mempelajari bagian I modul ini dapat diamati dan diukur dari kemampuan mereka dalam:
1. menjelaskan pengertian akuntansi
2. menjelaskan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data akuntansi
3. menjelaskan manfaat informasi akuntansi perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
4. menguraikan tentang jenis-jenis profesi akuntansi
5. menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum
6. menguraikan asumsi-asumsi dalam akuntansi
7. membedakan bentuk-bentuk bisnis ditinjau dari kepemilikannya
8. membedakan bentuk bisnis ditinjau dari jenis usahanya

Tugas_Metodologi Penelitian Pendidikan

TUGAS KELOMPOK
VARIABEL, POPULASI DAN SAMPEL SERTA TEKNIK PENGAMBILAN DAN ANALISIS DATA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Metodologi Penelitian


Oleh :
Adi Wahyudi 7101408243
Himmatul Mufidah 7101408210
Tri Styoningsih 7101408244





UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2010

A. Variabel Penelitian
1. Pengertian Variabel
variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Badan bukan variabel, karena badan tidak mengandung suatu pengertian tentang adanya nilai yang bervariasi tetapi berat badan dan tinggi badan memiliki nilai yang berbeda-beda (bervariasi), maka berat badan dan tinggi badan tersebut variabel. ( Masri Singarimba dan Sofian Effendi, dalam marzuki, 2005:39)
sedangkan menurut Y.W. Best, variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi dalam suatu penelitian. Direktorat pendidikan tinggi Depdikbud menjelaskan yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan penelitian dari kedua pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
2. Macam-macam variabel
a. Variabel diskrit
Variabel kontinu (discrete) adalah variabel yang tidak mempunyai pecahan (utuh), artinya hanya dinyatakan dalam satuan (satu, dua, tiga dst) yang mempunyai hasil perhitungan, misalnya jumlah anak dalam satu keluarga. Disebut variabel katagorik misalnya jenis kelamin laki-laki dan wanita, berbagai tingkat pendidikan seperi SD, SMP, SMU dan Perguruan Tinggi.
b. Variabel kontinu / bersambung
Variabel kontinu (continous) berupa hasil pengukuran seperti berat badan, luas tanah, nilainya dapat dinyatakan pecahan missal seorang anak mempunyai tinggi 1,47 meter dengan berat badan 54,25 kg (masri S dan Sofian E, dalam Marzuki, 2005:49)
c. Variabel pengaruh dan variabel terpengaruh
Menurut fungsinya, dibedakan variabel bebas (variabel Independent, variabel pengaruh) dan variabel tergantung (variabel Dependent, variabel terpengaruh). Perbedaan dilakukan pola pemikiran sebab akibat. (sumadi s,1983:81)
• Variabel Independent/pengaruh/bebas
Adalah variabel yang nilainya berpengaruh terhadap variabel yang lainnya, misalnya pupuk dan bibit berpengaruh terhadap hasil produksi padi, metode mengajar berpengaruh kepada prestasi belajar.
• Variabel dependent/terpengaruh/terikat
Adalah variabel yang nilainya tergantung pada nilai variabel yang lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi pada variabel bebas.
d. Variabel aktif dan variabel atribut
• Variabel aktif
Adalah variabel yang dapat dimanipulasi (melakukan berbagai hal terhadap berbagai kelompok subjek) seperti dalam metode diskusi, atau satu kelompok diberi penguatan positif/imbalan.
• Variabel atribut
Adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi, seperti jenis kelamin, status sosial-ekonomi. Tapi ada variabel atribut yang dapat dijadikan variabel aktif, missalnya tingkat kecemasan adalah variabel atribut yang dapat diukur, tetapi dapat dimanipulasi dengan menumbuhkan tingkat kecemasan yang berbeda dengan pekerjaan yang sulit, tingkat kecerdasaan yang diukur.
(kerlinger,1986:62-63)

Makalah Tentang Web/HTML