Minggu, 10 Juli 2011

Pengangguran_Perekonomian Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pengangguran merupakan salah satu indikator permasalahan ekonomi makro yang sudah menjadi masalah yang begitu menakutkan bagi negara berkembang khususnya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tingginya angka pengangguran yang tidak dibarengi dengan perluasan lapangan pekerjaan, serta pertambahan jumlah penduduknya. Umumnya, faktor yang mempengaruhi sempitnya lapangan pekerjaan pada negara berkembang adalah kelangkaan modal untuk berinvestasi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sampai pada Februari 2011, angkatan kerja di indonesia mencapai 119,4 juta orang, yang bertambah 2,9 juta dibandingkan Agustus 2010 sebesar 116,5 juta orang atau bertambah 3,4 juta dibandingkan Februari 2010 sebesar 116 juta orang. Sedangakan jumlah penduduk yang bekerja sampai pada Februari 2011 mencapai 111,3 juta orang, yang juga mengalami pertambahan sekitar 3,9 juta orang dari Februari 2010 sebesar 107,4. Sedangkan untuk tingkat pengangguran di indonesia pada Februari 2011 mencapai 6,80% yang mengalami penurunan dibandingkan Februari 2010 sebesar 7,41%. Meskipun data di atas menunjukkan bahwa angka pengangguran mengalami penurunan, tidak menutup kemungkinan bahwa pengangguran masih menjadi masalah pokok dalam ekonomi makro indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran?
2. Apa faktor yang menyebabkan timbulnya pengangguran secara global?
3. Apa saja jenis-jenis pengangguran?
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran yang terjadi?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan definisi pengangguran.
2. Menjelaskan faktor yang menyebabkan pengangguran secara global.
3. Menjelaskan jenis-jenis pengangguran.
4. Menjelaskan cara mengatasi pengangguran yang terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengangguran
Pengangguran (tuna karya) adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (usia 15 s/d 64 tahun) yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari dalam sehari maupun yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran pada suatu wilayah negara ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Tingkat Penganguran : ∑ orang yang mencari pekerjaan x 100%
∑ angkatan kerja

B. Faktor Penyebab Pengangguran Secara Global
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran secara global adalah sebagai berikut:
1. Besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja, dimana angkatan kerja lebih banyak jumlahnya ketimbang lapangan kerja yang tersedia.
2. Struktur lapangan kerja tidak seimbang.
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang.
4. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
5. Budaya pilih-pilih pekerjaan.
6. Pemalas.
7. Tidak mau mengambil resiko.
C. Jenis Pengangguran dan Penyebabnya
Secara garis besar, pengangguran dapat dibedakan menjadi dua golongan, menururt lama waktu kerja dan menurut penyebabnya.
1. Jenis pengangguran menurut lama waktu kerja
a. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Misalnya, suatu kantor mempekerjakan 5 karyawan padahal pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan baik meskipun hanya dengan 3 karyawan saja sehingga terdapat kelebihan 3 karyawan. Kelebihan ini lah yang disebut dengan pengangguran terselubung (Disguissed Unepmloyment).
b. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengan menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. Setengah menganggur ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
 Setengah Penganggur Terpaksa, yaitu mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.
 Setengah Penganggur Sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
c. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang benar-benar tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini cukup banyak jumlahnya karena tenaga kerja yang ada memang belum mendapatkan pekerjaan padahal sudah berusaha secara maksimal.
2. Jenis pengangguran menurut penyebabnya
Pengangguran menurut penyebabnya ini dikelompokkan menjadi:
a. Pengangguran Konjungtural (Cycle Unemployment), adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
b. Pengangguran Struktural (Structural Unemployment), adalah pengangguran yang diakibatkan oleh ketidakcocokan antara keterampilan (kualifikasi) tenaga kerja yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang tersedia. Latar belakang ketidakcocokan ini adalah adanya perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran ini dapat diakibatkan karena permintaan berkuran, kemajuan dan penggunaan teknologi, serta kebijakan pemerintah.
c. Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment), adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dengan pencari kerja (pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga kerja). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga kerja yang bersangkutan, yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang, dan menunjang karirnya.
d. Pengangguran Musiman, adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim.
e. Pengangguran Teknologi, adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin.
f. Pengangguran Siklus, adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran ini disebabkan karena menurunnya kegiatan permintaan masyarakat (agregat demand).
D. Cara Mengatasi Pengangguran
Banyaknya pengangguran yang ada, menyebabkan pertumbuhan ekonomi makro mengalami penurunan, sehingga harus ada cara untuk mengatasi pengangguran yang terjadi. Cara tersebut antara lain:
1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong.
4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
5. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
6. Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
7. Menggalakkan pengembangan sektor informal.
8. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
9. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah sehingga dapat menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untk merangsang investasi baru di kalangan swasta.
10. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain.
11. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
12. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
13. Meningkatkan daya beli masyarakat.
14. Program pendidikan dan pelatihan kerja.
15. Wiraswata.











BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengangguran merupakan angkatan kerja (usia 15 s/d 64 tahun) yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari dalam sehari maupun yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran secara garis besar disebabkan karena besarnya angkatan kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja, dimana angkatan kerja lebih banyak jumlahnya ketimbang lapangan kerja yang tersedia, struktur lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang, budaya pilih-pilih pekerjaan, pemalas, dan tidak mau mengambil resiko.
Pengangguran ini dibedakan menjadi dua golongan yaitu pengangguran menurut lama waktu bekerja dan menurut penyebabnya. Pengangguran menurut lama waktu bekerja dikelompokkan menjadi pengangguran terselubung (disguissed unemployment), setengah menganggur (under unemployment), dan pengangguran terbuka (open unemployment). Sedangkan pengangguran menurut penyebabnya dikelompokkan menjadi pengangguran konjugtural, struktural, friksional, musiman, teknologi, dan siklus.
Pengangguran dapat diatasi dengan berbagai cara misalnya saja peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, meningkatkan daya beli masyarakat, pelatihan pendidikan dan keterampilan, serta wiraswasta.
B. Saran
1. Perlu adanya peningkatan penanaman jiwa berwirausaha bagi angkatan kerja yang ada khususnya bagi tenaga kerja yang menganggur, sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada.
2. Kebijakan pemerintah terkait dengan deregulasi dan debirokratisasi industri dangat dibuthkan sebagai upaya untuk membantu suatu industri dalam menyediakan kesempatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Ritonga,MT dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA kelas XI. Jakarta : PT Phibeta Aneka Gama.

http://organisasi.org/pengertian-pengangguran-dan-jenis-macam-pengangguran friksional-struktural-musiman-siklikal.

http://www.bps.go.id/brs_file/naker-05mei11.pdf. diakses pada 21 Mei 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar